Ketika saya naik sebuah bus tua di kawasan kota Bandung, di tengah terik panas matahari yang begitu menyengat dan penuh sesaknya penumpang yang berebut ingin duduk, naiklah seorang anak kecil lusuh dan tanpa alas kaki membawa kumpulan tutup botol yang dirangkai pada sebuah kayu dan dijadikan alat musik, mereka bernyanyi dengan suara cempreng namun penuh semangat tanpa memerdulikan apakah suara mereka didengar oleh para penumpang bis atau tidak, setelah itu mereka menengadahkan tangannya kepada para penumpang bis untuk meminta beberapa receh yang mungkin masih tersisa di kantong para penumpang.

Tak lama berselang ketika berhenti di lampu merah saya turun dari bus tua tersebut karena perjalanan saya memang hanya sampai disana, ketika turun saya memperhatikan seorang bapak tua yang tidak mampu lagi berjalan sedang menengadahkan tangannya pula mengharap receh yang mungkin masih saya punyai .

Lalu untuk melanjutkan perjalanan saya naik angkutan kota, ketika mobil transportsi publik itu berhenti di lampu merah kembali saya menemui hal yang sama, yaitu anak kecil lusuh yang berusaha mengibur para penumpang angkutan kota tersebut

(more…)